Sunday, November 20, 2016

Monumen Kubus ITB

        Pada artikel kali ini saya mebahas mengenai monumen kubus. Monumen kubus ini merupakan bangunan  / monumen  yang mencirikan ITB yang letaknya di gerbang utama di sebelah utara taman ganesha. Dinamakan monumen kubus karena monumen ini ada lambang kubus-kubus berwarna silver diatasnya.
Dalam proses pembuatan monumen kubus ini digunakan beberapa  material kontruksi  beserta persentase material yang digunakan  berdasarkan beratnya  yaitu diantaranya sebagai berikut :
1.       Semen                                  dipakai 25 %
2.       Granit Hitam                      dipakai 15 %
3.       Batu bata                             dipakai 35 %
4.       Besi Sloof dipakai             dipakai 10 %
5.       Baja Stainless Steel          dipakai 15 %
Setelah mengetahui material konstruksi apa saja yang digunakan pada pembuatan monument kubus, saya ingin menjelaskan proses pembuatan 2 material diatas yang menurut saya menarik yaitu proses pembuatan baja stainless steel dan semen.

      Proses Pembuatan Stainless Steel
1.      Pertama-tama bahan baku yang berupa besi, krom, silicon, nikel, karbon nitrogen dan mangan akan dicairkan ke dalam tungku listrik, lama proses peleburan bahan-bahan ini setidaknya 8 sampai dengan 12 jam, dengan suhu panas yang konstan.

2.      Setelah itu campuran yang sudah dileburkan akan dimasukkan / dicetak ke dalam lempeng mekar atau dapat disebut juga dengan bilet. Proses ini dilakukan sebelum mengambil bentuk semi padat. Setelah itu besi ba ini kemudian dibuat ke dalam beberapa jenis, seerti pipa baik tubing maupun hollow, lembaran / plat, hot rolling bar, AS / behel, bentuk siku, dan lainnya.

3.      Pada kondisi sperti ini stainless akan menggunakan anil, untuk membuat logam ini dapat diatur dengan tekanan internal dan dapat melunak kemudian dapat diperkuat. Untuk membuat sebuah stainless steel ini diperlukan pemantauan yang berkala agar proses pematangan atau pengerasan bahan logam ini baik. Proses pemanasan dan juga proses pendinginan harus diperhatikan dengn baik, agar dapat menciptakan sebuah logam yang berkualitas dan tentunya juga kuat. Sifat keras atau tidak logam tersebut terbentuk dari suhu yang dbuatnya, seperti jika suhu pada proses pembuatan logam rendah, tentunya akan menghasilkan bahan yang kuat namun cenderung mudah patah. Berbeda ketika menggunakan suhu yang tinggi maka akan menghasilkan bahan dengan kualitas rendah namun cenderung kuat. Panas atau tidak suhu yang digunakan ketika akan membuat bahan logam ini, akan membuat grade yang dihasilkan berbeda-beda.

4.      De-scaling  juga diperlukan dalam membuat stainless steel ini, ini adalah proses produksi yang menggunakan waktu yang berbeda-beda, dan juga tergantung pada baja yang akan dihasilkan. Untuk membuat bar dan juga kawat akan menggunakan tambahan rolling panas, kemudian proses penampaan dan juga pengekstruksi. Setelah elalui panas tertntu maka bahan lembaran dan juga kawan akan melalui proses anil.
Proses cutting juga sangat penting dalam proses pebuatan logam ini, terutama untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan.

5.      Kemudian sampai pada proses pemotongan dengan menggunakan pisau yang disebut dengan Guillotine dan juga bilah baja yang mmpunyai kecepatan tinggi untuk blanking, dan juga memotong serangkaian lubang dengan cara bertumpuk. Stainless juga dapat dipotong dengan menggunakan metoda pemotongan api, ini adalah seba proses pemotongan menggunakan api yang dihasilkan oleh oksigen, propane dan bunuk besi. Jet pemotong plasma akan menggunakan kolom gas yang telah terionisasi dan mencair setelah itu logam akan dapat dipotong dengan baik.

6.      Setelah tahap ini selesai, maka langkah terahir yang dapat dilakukan adalah proses peuatan stainless steel, untuk itu penting untuk membuat permukaan logam menjadi halus dan juga reflektif. Pada tahap akhir akan membuat logam ini tahan terhadap korosi, dan membuat bahan jadi, dan siap untuk digunakan dalam berbagai macam sector industry.
Pada tahap akhir ini dibuat melalui panas rolling yang cenderung menekan, setelah itu penempaan dan ekstruksi. Setelah itu akan masuk pada tahap pengelasan, dan diubah menjadi bentuk yang diinginkan. Dalam proses ini seluruh kegiatan akan dimonitor, setelah itu materi yang berhasil dibuat pun kan diperiksa, terutama dalam sifat mekanik agar logam ini dapat bertahan lama.


  Proses Pembuatan Semen
            Quarry : Bahan tambang berupa batu kapur, batu silika,tanah liat, dan material-material lain yang mengandung kalsium, silikon, alumunium, dan besi oksida yang diekstarksi menggunakan drilling dan blasting.
            Crushing : Pemecahan material material hasil penambangan menjadi ukuran yang lebih kecil dengan menggunakan crusher.
            Conveying : Bahan mentah ditransportasikan dari area penambangan ke lokasi pabrik untuk diproses lebih lanjut dengan menggunakan belt conveyo
            Raw mill (penggilingan) : Proses Basah penggilingan dilakukan dalam raw mill dengan menambahkan sejumlah air kemudian dihasilkan slurry dengan kadar air 34-38 %.Material-material ditambah air diumpankan ke dalam raw mill. Karena adanya putaran, material akan bergerak dari satu kamar ke kamar berikutnya.Pada kamar 1 terjadi proses pemecahan dan kamar 2/3 terjadi gesekan sehingga campuran bahan mentah menjadi slurry. Sedangkan, pada proses kering, terjadi di Duodan Mill yang terdiri dari Drying Chamber, Compt 1, dan Compt 2. Material-material dimasukkan bersamaan dengan dialirkannnya gas panas yang berasal dari suspension preheater dan menara pendingin. Pada ruangan pengering terdapat filter yang berfungsi untuk mengangkut dan menaburkan material sehingga gas panas dan material berkontaminasi secara merata sehingga efisiensi dapat tercapai. Terjadi pemisahan material kasar dan halus dalam separator.
            Homogenisasi : Proses Basah, slurry dicampur di mixing basin,kemudian slurry dilairkan ke tabung koreksi; proses pengoreksian. Sedangkan pada proses kering terjadi di blending silo dengan sistem aliran corong.  
      Pembakaran (pembentukan clinker) : Terjadi di dalam kiln. Kiln adalah alat berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat semburan api. Kiln di design untuk memaksimalkan efisiensi dari perpindahan panas yang berasal dari pembakaran bahan bakar.


Referensi :
Shiqueena. 2015. “SEMEN DAN PROSES PEMBUATANNYA”. https://shinqueena.wordpress.com/semen-dan-proses-pembuatannya/ . 20 November 2016.
Rahman, Arif. 2015. “Proses Pembuatan Stainless Steel’. http://www.jualstainlesssteel.web.id/2015/10/proses-pembuatan-stainless-steel.html . 20 November 2016



1 comment: