Bagaimana proses
pembuatan beton pracetak dillaksanakan? Beton pracetak adalah salah satu jenis
beton yang dibuat di dalam pabrik sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Setelah pembuatan beton tersebut selesai, beton selanjutnya akan di
angkut ke lokasi proyek pembangunan untuk dilakukan pemasangan.
Berdasarkan surat
keputusan SNI T-15-1991-03, pengertian beton pracetak ialah komponen beton yang
dicor di tempat yang bukan merupakan posisi akhir dalam suatu struktur. Pada
umumnya, beton pracetak mempunyai kekuatan yang berkisar antara 4.000-6.000 psi
atau bahkan lebih. Keunggulan utama beton ini antara lain dapat menghemat
anggaran biaya, menghemat penggunaan bekisting, kualitasnya terkontrol dengan
baik, serta tercapainya efisiensi waktu.
Proses Pembuatan Beton
Pracetak
Di bawah ini
langkah-langkah dalam pembuatan beton pracetak!
Langkah 1 : Pembuatan
Cetakan
Cetakan berfungsi untuk membentuk beton dengan
spesifikasi yang sesuai perencanaan. Bahan baku untuk membuat cetakan beton
yaitu papan kayu. Papan-papan kayu tersebut lantas dibentuk kotak dan ditahan
menggunakan paku secukupnya. Penentuan ukuran dari cetakan harus benar-benar
diperhatikan karena akan memengaruhi hasil jadi beton pracetak. Beton yangg
baik seyogyanya bisa dipakai lagi hingga sebanyak 50 kali.
Langkah 2 : Pembuatan
Adukan Beton
Secara prinsip,
pembuatan adukan beton dilakukan dengan mencampurkan bahan pengisi dan bahan
pengikat menjadi satu. Bahan-bahan yang dimaksud antara lain pasir, kerikil,
semen, dan air dengan perbandingan komposisi sesuai kualitas yang diharapkan.
Untuk mengubah sifat alami dari beton, Anda bisa menambahkan zat aditif
tertentu ke dalam adukan tersebut.
Langkah 3 : Penuangan
Adukan Beton
Adukan beton yang
sudah terbentuk kemudian dituangkan ke dalam cetakan. Pastikan dalam
penuangannya, adukan ini disebarkan secara merata dan memenuhi setiap bagian
cetakan. Penuangan adukan yang salah akan menyebabkan mutu beton menurun.
Bahkan kekuatan beton pun dapat berkurang drastis apabila penampangnya tidak
tercetak sempurna. Adukan beton sebaiknya dituangkan setengahnya dahulu,
kemudian dilakukan pemasangan tulangan baja di tengah cetakan, dan diteruskan
lagi dengan penuangan adukan sampai penuh.
Langkah 4 : Pemasangan
Tulangan Baja
Kebanyakan beton
pracetak dipakai untuk menahan beban dari bangunan.
Tidak hanya pelat lantai, beton ini juga kerap digunakan sebagai pembentuk
struktur balok dan kolom bangunan.
Oleh karena itu, beton harus mampu menahan gaya beban dan gaya tarik dengan
baik. Solusinya Anda bisa memasang beberapa tulangan baja ke dalam adukan beton
di dalam cetakan tadi sehingga nantinya akan terbentuk beton bertulang.
Pemasangan tulangan dilakukan ketika kondisi adukan masih basah.
Langkah 5 :
Pengeringan Beton
Adukan beton sebaiknya
dikeringkan secara alami dengan cara mengangin-anginkannya. Penjemuran adukan
beton di bawah terik sinar matahari langsung justru dapat mengakibatkan beton
mengalami keretakan sehingga tak layak pakai. Selama proses pengeringan
berlangsung, beton juga perlu disiram dengan air secara berkala untuk
menghindari beton mengering secara mendadak. Perawatan terhadap beton dilakukan
sampai berumur 7 hari, sedangkan beton akan mengering sempurna dan boleh
digunakan setelah usianya mencapai 30 hari.
Referensi :
Arafuru. 2016. "Proses Pembuatan Beton Pracetak secara Lengkap". <http://arafuru.com/properti/proses-pembuatan-beton-pracetak-secara-lengkap.html>. 31 Oktober 2016.
0 comments:
Post a Comment